- Inovasi Spray Luka Bakar Siswa MAN 4 Bantul Ciptakan Spray dengan SPF untuk Sembuhkan Lindungi Kulit
- Optimalisasi Energi Panas Dua Siswi MAN 4 Bantul Hadirkan Solusi Inovatif Energi Terbarukan
- Estafet Kepemimpinan KKMA Bantul, Syaefulani Nahkodai Kolaborasi Madrasah Menuju Era Baru
- Rohis MAN 4 Bantul Hadiri FORKAB 2025, Semangat Ukhuwah Menggema di Masjid Agung Manunggal
- Matangkan Persiapan, MAN 4 Bantul Gelar Gladi untuk Suksesnya ANBK Agustus Mendatang
- Kuatkan Sinergi, MAN 4 Bantul Gelar Rapat Revitalisasi Komite Demi Pendidikan Bermutu
- Satu-Satu Menyetor, Semua Dibina: BTQ MAN 4 Bantul Hadirkan Suasana Khidmat di Setiap Kelas
- Dedikasi Tanpa Batas, Drs. Akhid Widi Rahmanta Penjelajah Peta MAN 4 Bantul Terima SK Purnatugas
- Membentuk Generasi Qurani, Tim PAI MAN 4 Bantul Matangkan Teknis Program BTQ
- Generasi Emas Tanpa NAPZA, Siswa MAN 4 Bantul Dapat Penyuluhan Inspiratif dari Forlanza
Tari Saman MAN 4 Bantul Tampil Memukau Dalam Puncak Milad Ke 55

Bantul (MAN 4 Bantul) - Tari saman adalah tarian tradisional yang dimainkan suku Gayo Aceh dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia takbenda. Tari Saman telah menjadi bentuk salah satu bentuk seni pertunjukan yang sering digunakan sebagai sarana komunikasi, menjalin silaturahmi, menyampaikan pesan moral, pantun untuk generasi muda, merepresentasikan alam dan lingkungan di sekitarnya, dll.
Pada pembukaan perayaan puncak Milad ke 55 MAN 4 Bantul pada Minggu, (07/01/2024) MAN 4 Bantul menampilkan siswa-siswi terbaiknya untuk menampilkan tari saman di halaman MAN 4 Bantul. Tarian dengan jumlah peserta ganjil tersebut digawangi oleh Siti Nurnataza kelas XII IPS. Dalam penampilannya Nataza dan kawan-kawannya menari dengan menggunakan gerakan tangan, badan dan kepala seperti gerakan dengan memukul dada, menggelengkan kepala dan membungkukkan badan dengan tempo yang cepat.
Penampilan tersebut disaksikan oleh Kepala Bagian TU Kantor Kementerian Agama DIY H. Muntholib, S.Ag, M.S.I. serta H. Fahrudin, S.Ag., M.A. analis Kepegawaian Ahli Muda pada Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi Madrasah Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil DIY. Tak lupa Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Bantul H. Ahmad Shidqi, S. Pi, M.Eng serta Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Bantul H. Ahmad Musyadad, S Pd I, M.SI juga turt serta menyaksikan pertunjukan yang memukau tersebut.
Baca Lainnya :
- KanKemenag Bantul Beri Sambutan Dalam MILAD ke-55 MAN 4 Bantul0
- CCU MAN 4 Bantul Jaring Siswa Berpengetahuan Global0
- Siswi Kelas XI MAN 4 Bantul Curi Perhatian Juri Dalam Ajang Lomba Menyanyi0
- Ragam Kegiatan Semarakkan Rangkaian Milad 55 MAN 4 Bantul0
- Tim Tahfidz MAN 4 Bantul Lakukan Rapat Koordinasi0
Dalam sambutannya Mucharom menyampaikan rasa bangganya terhadap siswa-siswi MAN 4 Bantul yang telah ikut serta mensukseskan acara puncak Milad 55 MAN 4 Bantul. “Terimakasih pada seluruh siswa siswi MAN 4 Bantul, Pengurus OSIS, Pengurus MPS, PMRserta semua pihak yang hadir dan mensukseskan acara puncak Milad MAN 4 Bantul. Terimakasih juga untuk para siswa yang telah tampil dengan memukau dan membanggakan. Semoga acara Milad 55 MAN 4 Bantul berjalan dengan lancar,” papar Mucharom.
Dalam kesempatan yang sama Dewi Sinta selaku guru seni di MAN 4 Bantul turut memberikan apresiasi atas penampilan siti nur natazha, nor faiza, norhaeda hussen, dinata wardah, almira rafa, rachmalia dewi lestari, dan fadhila putri azizah dalam membawakan tari saman.
“Tari Saman memiliki keunikan yaitu dijuluki sebagai tari tangan seribu, hal ini karena para penari saman harus konsentrasi dalam melakukan setiap gerakannya agar ketika melakukan gerakan cepat selalu ada kontrol dan gerakan cepat. Selain itu, gerakannya pun harus sama dengan penari lainnya. Para siswa telah berhasil menampilkan tari saman dengan sangat bagus dan kami sebagai guru kesenian merasa turut bangga pada mereka,” ujar Dewi.
Dewi juga berharap ke depannya tidak hanya siswi kelas XII yang menguasai tari saman namun juga terdapat regenerasi pada siswa-siswi MAN 4 Bantul yang lainnya. “Semoga bakat dan minat siswa dalam tari saman dapat senantiasa dikembangkan dan semoga kedepannya ada regenerasi pada siswa-siswi kelas X maupun kelas XI yang bisa turut serta melestarikan tari saman ini serta tari saman dapat ditampilkan dalam beberapa kesempatan lain,” harap Dewi. (lel/ica)
