Tim Tahfidz MAN 4 Bantul Lakukan Rapat Koordinasi

Bantul (MAN 4 Bantul) – Kanwil Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan mandatori bagi siswa MA untuk memiliki hafalan 4 juz yakni juz 30, 29, 1 dan 2. Dengan adanya mandatori tersebut, MAN 4 Bantul menyusun tim tahfidz sebagai guru-guru yang akan mendampingi siswa-siswi kelas X.

Tim Tahfidz MAN 4 Bantul berkoordinasi dengan kepala madrasah terkait program tahfidz kelas X, XI dan XII. Rapat koordinasi yang dipimpin oleh kepala madrasah beserta tim tahfidz ini dilakukan di ruang kepala madrasah pada Jumat (8/9/23). Koordinasi ini dilakukan sebagai evaluasi atas kegiatan tahfidz tahasus yang dilakukan setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis pada jam ke 0 atau dilaksanakan pukul 06.00-07.00 WIB.

Salah satu guru Aqidah Akhlaq MAN 4 Bantul Bisri Mustafa ditunjuk sebagai koordinator program tahfidz. Bisri Mustofa dalam rapat menyampaikan, “Kegiatan ini berjalan dengan baik serta ada peningkatan yang signifikan dalam kemajuan siswa sisiwi saat menghafalkan.”

Baca Lainnya :

• MAN 4 Bantul Bimbingan Intensif Siswa untuk Olimpiade APBN0
• Tingkatkan Kompetensi Siswa MAN 4 Bantul Jalin Kerjasama dengan Du/Di0
• MAN 4 Bantul Gelar Apel Aksi Penguatan Moderasi Beragama Oleh Duta IMMB0
• Kegiatan Keputrian Bawa Inspirasi Untuk Siswi Putri MAN 4 Bantul0
• Jadikan Kultum Sebagai Wadah Mengekspresikan Diri dan Melatih Keberanian Siswi MAN 4 Bantul0

Selanjutnya Kepala MAN 4 Bantul, Mucharom menambahkan, “MAN 4 Bantul membuka kelas ini sebagai mandatoring dari dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sehingga kita selalu memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan ini. Ke depannya target kita sampai ada yang melebihi 4 juz dari yang sudah ditetapkan,” ungkap Mucharom.

Mucharom juga menjelaskan bahwa, walaupun siswa-siswi sudah menghafalkan juz 1 dan 2 namun kita perlu menekankan agar hafalan siswa di juz 29 dan 30 tidak lupa. “Jadi kita tingatkan lagi murajaahnya dibantu guru-guru mata Pelajaran tahfidz di kelas regular maupun diluar jam pelajaran,” kata Mucharom. (lel/ica)