- Inovasi Spray Luka Bakar Siswa MAN 4 Bantul Ciptakan Spray dengan SPF untuk Sembuhkan Lindungi Kulit
- Optimalisasi Energi Panas Dua Siswi MAN 4 Bantul Hadirkan Solusi Inovatif Energi Terbarukan
- Estafet Kepemimpinan KKMA Bantul, Syaefulani Nahkodai Kolaborasi Madrasah Menuju Era Baru
- Rohis MAN 4 Bantul Hadiri FORKAB 2025, Semangat Ukhuwah Menggema di Masjid Agung Manunggal
- Matangkan Persiapan, MAN 4 Bantul Gelar Gladi untuk Suksesnya ANBK Agustus Mendatang
- Kuatkan Sinergi, MAN 4 Bantul Gelar Rapat Revitalisasi Komite Demi Pendidikan Bermutu
- Satu-Satu Menyetor, Semua Dibina: BTQ MAN 4 Bantul Hadirkan Suasana Khidmat di Setiap Kelas
- Dedikasi Tanpa Batas, Drs. Akhid Widi Rahmanta Penjelajah Peta MAN 4 Bantul Terima SK Purnatugas
- Membentuk Generasi Qurani, Tim PAI MAN 4 Bantul Matangkan Teknis Program BTQ
- Generasi Emas Tanpa NAPZA, Siswa MAN 4 Bantul Dapat Penyuluhan Inspiratif dari Forlanza
Siswa MAN 4 Bantul Isi Pengajian Sentral, Bahas 5 Langkah Kehidupan

Keterangan Gambar : Siswa MAN 4 Bantul Isi Pengajian Sentral, Bahas 5 Langkah Kehidupan
Bantul (MAN 4 Bantul) – Salah satu program pembiasaan baik yang berjalan di MAN 4 Bantul adalah adanya pengajian sentral yang dilakukan secara berkala setiap hari senin. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (09/09/2024) ini disambut baik dan antusias dari seluruh warga madrasah. Pengajian ini disiarkan langsung dari laboratorium komputer untuk seluruh siswa kelas X hingga XII. Adapun pengisi pengajian secara sentral kali ini Fikriyatul Ilmi, salah satu siswa yang mengikuti program layanan SKS dua tahun.
Materi pengajian tersebut Fikriyatul membahas tentang 5 langkah pentingdalam tujuan hidup, yakni bersyukur kepada Allah SWT, membuat program ibadah, menjauhi kemaksiatan, berdoa dengan khusyuk dan memilih komunitas yang baik
Selain itu, fikri juga menyampaikan tentang 5 tahapan dalam proses belajar, yakni menjadi guru, menjadi murid, menjadi pendengar, menjadi pecinta orang berilmu atau bukan siapa-siapa.
Baca Lainnya :
- MAN 4 Bantul Terima 13 Mahasiswa PLP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta0
- Demi Transparansi, PPK Banguntapan Pantau Langsung Pemilos MAN 4 Bantul0
- Sikap Nasionalisme Tinggi, Peserta Pemilos MAN 4 Bantul Tunjukkan Cinta Tanah Air0
- Pemilihan Ketua OSIMA MAN 4 Bantul Jadi Momentum Penguatan Demokrasi Siswa0
- Orasi Meriah Warnai Pemilihan Ketua OSIMA MAN 4 Bantul0
Penyampaian ini didasarkan pada konsep perubahan setiap 7 tahun dalam kehidupan seseorang. Pada usia 7 tahun, seorang anak harus mulai sekolah. Setelah itu, pada usia 14 tahun, mereka memasuki sekolah lanjutan, kemudian pada usia 21 tahun melanjutkan pendidikan tinggi. Pada usia 28 tahun, seseorang dianggap siap memasuki bahtera rumah tangga, sedangkan pada usia 35 tahun, seseorang diharapkan sudah memiliki pekerjaan.
Syech Maimoen Zubair, ulama besar yang juga menjadi referensi dalam pengajian ini, menyebutkan bahwa pada usia 42 tahun, seseorang akan bisa menentukan kondisi finansialnya. Bila belum kaya, mungkin itu bukan jalannya. Pada usia 49 tahun, seseorang mulai memasuki masa lansia dan di usia 63 tahun, disebutkan bahwa hidup atau mati masih dianggap wajar. Setelah usia 70, menurut almarhum Mbah Moen, siklus kehidupan kembali seperti saat awal karena angka tujuh memiliki makna signifikan setelah usia tersebut.
Pengajian sentral ini diharapkan dapat memberikan pencerahan dan motivasi bagi para siswa untuk memahami dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam. (lel/ica)
