Giat Senin, MAN 4 Bantul Gencarkan 9 Pembiasaan Baik Bangun Generasi Islami dan Nasionalis

Bantul (MAN 4 Bantul) - Mengawali pekan dengan penuh semangat, MAN 4 Bantul menggelar kegiatan Senin Pagi Temu Wali Kelas pada hari ini, Senin (28/07). Acara ini menjadi ajang koordinasi antara wali kelas dan siswa dalam menyampaikan informasi penting serta meneguhkan komitmen pembentukan karakter peserta didik.

Dalam kegiatan yang berlangsung di seluruh kelas, setiap wali kelas menyampaikan program dan pembiasaan yang diterapkan di lingkungan madrasah. Salah satunya terlihat di kelas XII F4, di mana Laili Masruroh selaku wali kelas menjelaskan dengan antusias sembilan pembiasaan baik yang menjadi ciri khas MAN 4 Bantul. “Pembiasaan ini meliputi pelaksanaan shalat dhuha, dhuhur, dan asar secara berjamaah, tadarus dan pembacaan Asmaul Husna, program shadaqah ‘One Day One Thousand’, serta pemutaran lagu Indonesia Raya setiap pukul 10.00 pagi,” jelas Laili.

Ia menegaskan bahwa sembilan kebiasaan tersebut bukan sekadar rutinitas, namun bagian dari strategi pembentukan karakter siswa agar tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas tinggi, religius, sekaligus mencintai tanah air.

Baca Lainnya :

• Tunjukan Dedikasi Tinggi, Dua Staf TU MAN 4 Bantul Siap Sukseskan ANBK 20250
• Koordinasi Super Tim Strategi Jitu MAN 4 Bantul Majukan Madrasah dari Segala Bidang0
• Songsong Masa Depan, MAN 4 Bantul Gandeng Quipper Siapkan Siswa Tembus PTN Impian0
• Semarak Hari Anak Nasional, MAN 4 Bantul Gelar Senam Massal di Halaman Madrasah0
• Gaungkan Semangat Anak Indonesia Bersaudara, MAN 4 Bantul Gelar Apel Hari Anak Nasional0

Senada dengan itu, Dwi Mulyono selaku Koordinator Pembiasaan Baik MAN 4 Bantul menyampaikan bahwa pembiasaan ini merupakan program unggulan madrasah yang telah berjalan konsisten. “Tujuannya sederhana tapi mendalam, yaitu mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat dalam spiritualitas dan kebangsaan,” ujar Dwi Myulyono.

Dengan kegiatan semacam ini, MAN 4 Bantul menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter Islami dan nasionalis. Semangat pagi itu pun menjadi simbol harapan baru bagi generasi penerus bangsa. (lel/ica)